Pengenalan Sains Teknologi Dan Seni Di Usia Dini Adalah Awal Siswa Cerdas



     Pengenalan sains teknologi dan seni merupakan salah satu metode efektif untuk mengimbangi rasa ingin tahu anak. Secara teknis anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Rasa ingin tahu tersebut perlu didukung oleh orang tua dan tenaga pengajar sebagai fasilitator . Anak dapat belajar apa saja asalkan tidak ada unsur pemaksaan termasuk belajar sains di usia dini. pengenalan sains untuk anak difokuskan pada pembelajaran mengenai hubungan manusia dengan alam, gejala alam, pemanfaatan teknologi guna membantu kebutuhan manusia, serta menambah minat anak terhadap seni budaya.
 
Pengenalan sains di usia dini memiliki beberapa tujuan, antara lain :

1. Membantu anak untuk memahami sains teknologi dan seni serta keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
2. Membantu anak untuk menambah minat dan mencintai sains di usia dini.
3. Membantu anak memahami dan menjelaskan gejala alam disekitarnya.
4. Membantu anak untuk menyadari keagungan Tuhan Yang Maha Esa karena sains teknologi dan seni yang begitu indah untuk dipelajari.
5. Membantu anak untuk terlibat langsung dalam konsep sains sehingga anak akan belajar bereksperimen, bereksplorasi dan menginvestigasi lingkungan sekitar dan mampu membangun suatu pengetahuan yang nantinya dapat digunakan untuk masa depan.
6. Membantu anak untuk memahami teknologi dan mengaplikasikannya didalam kehidupan sehari-hari dengan meminimalisir dampak negatif yang tidak diinginkan.
7. Membantu anak untuk menciptakan imaginasi masa depan yang diimpikan mereka dari usia dini.
8. Membantu anak untuk mencintai kebudayaan negeri sendiri dari usia dini.


Setelah anak mengenali sains teknologi dan seni mampu mengembangkannya dalam kehidupan. Anak akan memiliki minat yang sangat tinggi, sehingga minat serta bakat yang sudah dimiliki anak dari usia dini dapat dikembangkan di sekolah dengan bantuan tenaga pengajar. Diharapkan minat, bakat, serta kemampuan anak bisa berkembang dan memberikan hasil positif nantinya. tenaga  pengajar seharusnya memberikan kemampuan serta skill untuk mengasah anak yang kelak menjadi siswa. Siswa yang kreatif adalah siswa yang selalu mencari tahu tentang materi apa saja yang diberikan tenaga pengajar dan memberikan kritik, saran, serta solusi dalam segala permasalahan. Dalam pembelajaran diharapkan tenaga pengajar sebagai pemicu siswa berpotensi, bukan sebagai penghambat kemajuan siswa.


Pengembangan Sains Di Sekolah

Tenaga pengajar sains harus memikirkan konsep terlebih dahulu sebelum proses belajar mengajar dimulai, dalam pembelajaran diharapkan tenaga pengajar memiliki 4 materi, yaitu:






1. Konsep Sains
Konsep sains merupakan konsep pengetahuan ilmiah yang nantinya akan   ditujukan kepada siswa guna siswa mempelajari, memahami dan mengerti akan konsep sains tersebut.

2. Proses Sains
Proses sains merupakan proses gejala-gejala yang ditimbulkan oleh alam maupun buatan manusia itu sendiri, diharapkan siswa mampu mengenali gejala-gejala tersebut dan mampu juga memberikan solusi sesuai kreativitas siswa tersebut.

3. Hasil Sains
Hasil sains merupakan solusi-solusi tepat dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapkan oleh sains, mungkin bisa berupa penemuan-penemuan baru yang akan menambah warna dalam dunia sains dan ini adalah salah satu tantangan bagi siswa sekarang.

4. Dampak Sains
Dampak sains merupakan konsekuen dari apa yang didapat oleh siswa yang telah menerima pembelajaran sains, diharapkan siswa mampu mendapatkan dampak positif dari sains, sebagai contoh adalah penemuan-penemuan baru yang dapat meningkatkan kualitas bangsa Indonesia, atau mungkin juga akan lahir Einstein-einstein baru dari Indonesia. tetapi, tidak bisa dipungkiri akan lahirnya Hitler-hitler baru.

Tenaga pengajar dapat memperkaya pemahaman siswa tentang sains dengan mengajak siswa langsung terjun ke alam, dengan demikian siswa bisa lebih memahami tentang sains dan mempertajam keterampilan individual dan disini tenaga pengajar bertugas sebagai fasilitator.


Pengembangan Teknologi Di Sekolah

Selain tenaga pengajar yang bertugas sebagai fasilitator, kondisi sekolah juga harus diperhatikan. kondisi sekolah diharapkan terus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah berkembang dengan pesat. Jika masih ada sekolah yang mempertahankan kurikulum yang sudah ketinggalan zaman, maka hal tersebut hanya akan membuat para tenaga pengajar menjadi gaptek (gagap teknologi) dalam menghadapi realitas yang modern. Kondisi sekolah zaman ini juga telah menjadi pemicu berubahnya cara pembelajaran sekolah yang dulunya memaksa siswa untuk belajar teori tanpa pengembangan praktikum.

Teknologi bukan lagi barang mewah karena berbagai lapisan masyarakat bisa memiliki dan menikmati fasilitas yang diberikan. Dengan demikian, sekolah sebagai lembaga pendidikan tidak boleh tidak memiliki teknologi tersebut agar dapat dimanfaatkan untuk proses belajar mengajar yang lebih menarik, sehingga siswa tidak jenuh dan lebih aktif serta interaktif dalam menanggapi segala materi-materi yang diberikan tenaga pengajar baik secara personal maupun spiritual. Teknologi yang digunakan bisa berupa perlatan PC dan proyektor serta area hotspot gratis 24 jam di lingkungan sekolah.

Proses belajar mengajar yang didukung oleh teknologi akan lebih efektif, karena jika suatu sekolah memfasilitasi siswa tersebut dengan area hotspot 24 jam, maka hal tersebut akan mempermudah siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.

Walaupun ada banyak manfaat dari teknologi, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi mempunyai dampak negatif. Masalah paling besar adalah informasi yang disebarkan melalui internet tidaklah selalu benar, namun pornografi adalah masalah yang serius dalam dampak negatif dari teknologi. pornografi itu tidak harus dicari dengan sengaja, bisa saja mendapatkan akses pornografi dengan mencari data ataupun file mp3. Hampir 33% siswa mencari pornografi melalui internet, yang lebih mengecewakan lagi adalah bukan hanya laki-laki yang mencari pornografi, tetapi juga perempuan. Karena itu kebijakan menutup  situs pornografi sangatlah bagus bagi siswa karena bisa meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan.

meskipun demikian, dampak positif dari pemanfaatan teknologi lebih besar daripada dampak negatifnya, maka dapat dikatakan bahwa teknologi merupakan salah satu kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi supaya seiring dengan perkembangan zaman modern ini.


Pengembangan Seni Di Sekolah

01. Seni Tari

02. Seni Musik

03. Seni Rupa

04. Seni Pahat

Seni adalah hasil karya cipta yang mampu membuat siapa saja yang terkagum-kagum. Beragam seni telah banyak berkembang di sekolah-sekolah bahkan sudah tidak asing lagi mendengar perlombaan seni tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, bahkan sampai tingkat nasional.

Indonesia terkenal dengan gudangnya seni, karena itu sebagai bagian dari Indonesia siswa harus melestarikan seni dan mengambangkannya. Di sisi lain bukan berarti tidak menerima seni dan kebudayaan luar, tetapi harus difilter terlebih dahulu yang mana sesuai dengan norma-norma yang berlaku di negeri ini supaya seni tetap terjaga, diharapkan sekolah-sekolah mengadakan kegiatan ekstrakulikuler untuk mengembangkan minat siswa terhadap seni.

Akhir-akhir ini  harta Indonesia banyak diklaim oleh negeri tetangga sendiri yaitu Malaysia. Ini adalah bukti kurangnya Indonesia melestarikan seni kebudayaannya.

Harta indonesia yang diklaim indonesia diantaranya adalah :

1. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
2. Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
3. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
4. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
5. Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
6. Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
7. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
8. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
9. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia
10. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia
11. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
12. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
13. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
14. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
15. Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia
16. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia
17. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia
18. Kain Ulos oleh Malaysia
19. Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia
20. Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia
21. Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia

Oleh karena itu, siswa dituntut melestarikan seni kebudayaan yang sudah diwariskan turun-temurun tersebut, bahkan diharapkan siswa mampu memperkenalkan seni budaya kita di dunia internasional.

Dengan segala pengenalan akan pengetahuan anak tentang sains, teknologi, dan seni. Diharapkan anak akan lebih berminat dalam mempelajari, memahami, menerapkan ilmu yang didapat, anak tersebut sehingga sekolah yang berperan sebagai fasilitator lebih mudah menempa anak yang kelak bergelar siswa menjadi lebih berkualitas dibandingkan dengan generasi sebelumnya.





















Tidak ada komentar:

Kesan Dan Pesan

Bagaimana Blog Ini ?